AL JAWAAHIR AL KALAMIYYAH
KARYA: SYAIKH THOHIR BIN SHOLIH AL JAZAAIRIY
Penterjemah: Sholihah, Asal: Masnawi. Argonauli RT. 8 RW. II SP.I. Sirandorung. Tapanuli Tengah. Sumatra Utara. Siswi Kelas VI Ibtidaiyyah Madrasah Salafiyyah Al Fattah Pule
MUQODDIMAH PENTERJEMAH
SYAIR IMAM SYAFI’I :
Aku mengeluh pada Imam Waki’, tentang buruknya hafalanku…..
Kemudian Beliau menunjukkan padaku, untuk meninggalkan maksiat………
Beliau meng – khabarkan: Bahwasannya ilmu adalah Cahaya………
Dan Cahaya Allah , tidak akan ditunjukkan bagi orang yang berbuat maksiat……
BAGIAN 1.
TENTANG AQIDAH ISLAMIYYAH, MAKNA ISLAM DAN RUKUN ISLAM
Halaman 2 dan 3, cetakan Al-Miftah Surabaya
MUQODDIMAH MUSHONNIF
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah , semoga Rahmat dan keselamatan selalu di limpahkan pada Nabi kita Sayyidina Muhammad SAW. keluarga Beliau dan Sahabat Beliau.
Setelah mengucap Bismillah dan HamdAllah ………
Kitab ini adalah ringkasan yang mencakup masalah-masalah penting Ilmu Kalam. Yang mudah pemahamannya untuk di jadikan referensi. Dan Aku menjadikan ringkasan ini dengan metode tanya jawab serta Aku permudah redaksi ringkasan ini. Karena untuk mempermudah para pencari ilmu.
AL MUQODDIMAH
Dan muqoddimah ini mencakup pada empat masalah :
Soal : Apakah makna Aqidah Islamiyah?
Jawab : Aqidah islamiyah adalah perkara yang diyakini oleh orang Islam/Ahli Islam menyakininya. Maksudnya mantab atas kebenarannya. Yakni mereka menyakini dengan mantab atas kebenaran Aqidah Islamiyyah.
Soal : Apakah makna Islam?
Jawab : Islam yaitu pengakuan dengan lisan serta membenarkan dalam hati. Sesungguhnya segala sesuatu yang dibawa Nabi Muhammad adalah Al-Haq, yakni benar.
Soal : Apakah rukun Aqidah islamiyah? yakni dasarnya?
Jawab : Rukun aqidah Islamiyah itu ada enam perkara, yaitu :
- Beriman kepada Allah SWT.
- Beriman kepada Malaikat-Malaikat Allah SWT.
- Beriman kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
- Beriman kepada Rosul-Rosul Allah SWT.
- Beriman kepada Hari Akhir.
- Dan, beriman kepada ketentuan Allah SWT. (Qodar Alloh SWT.).
TENTANG IMAN KEPADA ALLOH, SIFAT WUJUD, DAHULU (QIDAM) DAN KEKAL (AL BAQO’) ALLOH SWT.
Halaman 3 dan 4, cetakan al – miftah Surabaya
PEMBAHASAN YANG PERTAMA
MENERANGKAN TENTANG BERIMAN KEPADA ALLAH SWT.
Soal : Bagaimanakah Iman kepada Allah SWT.?
Jawab : Iman kepada Allah SWT. adalah: Kita menyakini sesungguhnya Allah SWT. bersifat dengan semua sifat-sifat sempurna dan dibersihkan dari semua sifat-sifat kekurangan.
Soal : Bagaimanakah beriman kepada Allah SWT. secara terperinci?
Jawab : Iman kepada Alloh SWT. Secara terperinci yaitu: Kita menyakini, sesungguhnya Allah SWT. bersifat Wujud (ada), Dahulu (Al Qidam), Abadi/Kekal (Al Baqo’), Berbeda dengan perkara yang baru datang/makhluk-Nya (Al Mukholafatu Lil Khawaditsi), Berdiri sendiri (Al Qiyam Binafsihi), Satu (Al Wahdaniyyah), Hidup (Al Hayaah), Mengetahui (Al Ilmu), Mampu (Al Qudroh), Berkehendak (Al Iroodah), Mendengar (As Sam’u), Melihat (Al Bashoru) dan Berfirman (Al Kalamu). Sesungguhnya Keadaan Allah SWT. Itu Hidup (Kaunuhu Khayyan), Keadaan Allah SWT. Mengetahui (Kaunuhu ‘Aliiman), Keadaan Allah SWT. Berkuasa (Kaunuhu Qoodiron), Keadaan Allah SWT. Berkehendak (Kaunuhu Muriidan), Keadaan Allah SWT. Mendengar (Kaunuhu Samii’an), Keadaan Allah SWT. Melihat (Kaunuhu Bashiiron) Dan Keadaan Allah SWT. Berfirman (Kaunuhu Mutakalliman).
Soal : Bagaimanakah kita meyakini Sifat Wujud Allah SWT.?
Jawab : Kita meyakini sesungguhnya Allah SWT. Ada. Dan Adanya Allah SWT. itu karena dzat-Nya. Tidak dengan perantara apapun. Sesungguhnya Adanya Allah SWT. itu wajib. Tidak mungkin akan menemui sifat tidak ada/tidak mungkin bertemu sifat tiada (Sirna/musnah).
Soal : Bagaimanakah kita meyakini sifat Dahulu (Qidam) Allah SWT.?
Jawab : Kita meyakini sesungguhnya Allah dzat yang Dahulu: Maksud kami. Sesungguhnya Allah
Ada, sebelum adanya sesuatu. Dan sesungguhnya Allah TIDAKLAH TIADA dari masa ke masa/ALLAH ADA dari masa ke masa. Dan sesungguhnya ADAnya Allah tanpa permulaan.
Soal : Bagaimanakah kita meyakini sifat abadi/kekal (Al Baqo’) yang dimiliki Allah swt .?
Jawab : Kita meyakini sesungguhnya Allah itu dzat yang kekal. Dan ke-Kekalan Allah tidak ada
batasnya. sesungguhnya Allah TIDAK AKAN PERNAH SIRNA dan tidak akan bertemu bertemu SIFAT TIADA dari masa ke masa (Allah selalu ada sepanjang masa.)
Bersambung Ke Bagian 2 di: http://alfattahpule.com/ilmu-tauhid-madzhad-asyairoh-maturidiyyah-bag-2/
Wallohu a’lam
Administrator PP. Al Fattah Pule
Pondok Pule, Senin. 6 Mei 2013